Kamis, 21 November 2013

Artikel Tentang Multimedia 500 karakter

07.34

Di era multimedia ini, telah merebak berbagai macam teknologi yang mempengaruhi minat baca manusia, seperti televisi, gadget, dan berbagai macam teknologi yang mengaburkan keinginan untuk membaca. Beberapa ahli menemukakan bahwa kehadiran media elektronik bersamaan dengan fragmentasi dari hypertext justru mengancam keberlanjutan kegiatan membaca.
Dengan hadirnya gadget yang menawarkan berbagai macam kemudahan dalam mengakses informasi, ini mengakibatkan masyarakat malas untuk membaca buku. Misalnya televisi, dengan mudah kita bisa melihat berita, namun, dibalik itu televisi juga memberikan dampak negatif dengan tayangan yang kurang bermutu. Padahal tayangan seperti itu dapat diakses dengan mudah oleh siapapun.
Menurut hasil survei, bahwa masyarakat kita belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi. Orang lebih memilih menonton TV dan atau mendengarkan radio ketimbang membaca koran.
Indikasi rendahnya minat baca bermula ketika televisi swasta mengudara di Tanah Air. Namun, satu dekade kemudian telah menjamur berbagai stasiun televise swasta yang menyuguhkan berbagai macam tayangan. Padahal, pada mulanya hanya ada satu stasiun televisi milik pemerintah. Itupun dengan komposisi tayangan yang sangat terbatas. Dulu, aktivitas rumah tangga khususnya anak-anak, diwarnai dengan membaca buku atau permainan yang mengandalkan fisik. Ironisnya, sekarang kehidupan manusia tidak bisa lepas dari televisi dan teknologi informasi lainnya.
Daya tarik berbagai teknologi multimedia saat ini mengakibatkan jarangnya interaksi dangan bahan bacaan karena mereka terlalu asik dengan berbagai alat multimedia yang bisa mengurangi intensitas membaca buku.
Terlalu sering berada di depan media elektronik juga memberi dampak negatif bagi kesehatan. Dampak buruk akibat terlalu banyak menonton TV, faktor terlalu banyak menonton TV merupakan sebuah hal yang patut disalahkan karena mengurangi daya lihat mata.
Sedangkan penggunaan laptop kerap mengeluhkan rasa nyeri setelah menggunakan komputer selama satu jam. Sehingga lebih aman bagi kesehatan ketika kita membaca buku dari pada membaca sebuah bacaan di media elektronik.
Dampak negatif lain dengan adanya berbagai alat multimedia, masyarakat terutama pelajar terlalu sibuk mengakses media internet dan alat-alat media komunikasi dan elektronik adalah asyik sendiri sehingga melupakan belajar. Hal diatas dapat melalaikan masyarakat tentang pentingnya meluangkan waktu untuk membaca buku atau koran karena mereka sibuk dengan media elektronik masing-masing.
            Pada anak-anak, pengaruh negatifnya adalah:
Hilangnya Privasi
Tidak seperti orang dewasa, anak-anak akan cenderung mencantumkan identitas nyata dalam jejaring sosial yang mengakibatkan mereka rentan terhadap hilangnya privasi mereka serta kemungkinan abuse terhadap foto atau video yang kurang appropriate yang mereka posting di dalam jejaring sosialnya.

Cyber-Bullying 
Anak-anak belum cukup matang untuk memahami dampak dari informasi yang dimunculkan dalam jejaring sosial sehingga banyak terjadi kasus perkelahian yang dimulai dari komentar atau status namun dianggap sebagai ejekan atau bullying melalui jejaring sosial.
Kecemasan
 yaitu bila internet digunakan untuk mengalihkan perhatian dari kecemasan. Maka yang terjadi adalah justru individu semakin tidak mampu mengatasi kecemasannya dan sebaliknya justru akan semakin kecanduan.
Pada Perkembangan Intelegensi
Anak jaman sekarang diduga menggunakan otak mereka secara berbeda dengan anak-anak pada generasi sebelumnya. Berarti cara pengajaran/evaluasi yang dilakukan saat ini pun belum tentu efektif untuk menggambarkan kecerdasan mereka.
 Bila penggunaan multimedia digunakan tanpa kontrol yang baik, maka akan menyebabkan tingginya resiko untuk menjadi ketergantungan. Beberapa kondisi emosi yang memungkinkan untuk berkembang.

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 Dinda AP. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top