Di era multimedia ini, telah merebak berbagai macam teknologi yang
mempengaruhi minat baca manusia, seperti televisi, gadget, dan
berbagai macam teknologi yang mengaburkan keinginan untuk membaca. Beberapa ahli menemukakan bahwa kehadiran media
elektronik bersamaan dengan fragmentasi dari hypertext justru mengancam keberlanjutan kegiatan membaca.
Dengan hadirnya gadget yang menawarkan berbagai macam
kemudahan dalam mengakses informasi, ini mengakibatkan masyarakat malas untuk
membaca buku. Misalnya televisi, dengan mudah kita bisa melihat berita, namun,
dibalik itu televisi juga memberikan dampak negatif dengan tayangan yang kurang
bermutu. Padahal tayangan seperti itu
dapat diakses dengan mudah oleh siapapun.
Menurut hasil survei, bahwa
masyarakat kita belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama
mendapatkan informasi. Orang lebih memilih menonton TV dan atau mendengarkan radio
ketimbang membaca koran.
Indikasi rendahnya minat baca
bermula ketika televisi swasta mengudara di Tanah Air. Namun,
satu dekade kemudian telah menjamur berbagai stasiun televise swasta yang
menyuguhkan berbagai macam tayangan. Padahal, pada mulanya hanya ada satu
stasiun televisi milik pemerintah. Itupun dengan komposisi tayangan yang sangat
terbatas. Dulu, aktivitas rumah tangga khususnya anak-anak, diwarnai
dengan membaca buku atau permainan yang mengandalkan fisik. Ironisnya, sekarang
kehidupan manusia tidak bisa lepas dari televisi dan teknologi informasi
lainnya.
Daya tarik berbagai teknologi
multimedia saat ini mengakibatkan jarangnya interaksi dangan bahan bacaan
karena mereka terlalu asik dengan berbagai alat multimedia yang bisa mengurangi
intensitas membaca buku.
Terlalu sering berada di depan
media elektronik juga memberi dampak negatif bagi kesehatan. Dampak buruk
akibat terlalu banyak menonton TV, faktor terlalu banyak menonton TV merupakan
sebuah hal yang patut disalahkan karena mengurangi daya lihat mata.
Sedangkan penggunaan laptop kerap
mengeluhkan rasa nyeri setelah menggunakan komputer selama satu jam. Sehingga
lebih aman bagi kesehatan ketika kita membaca buku dari pada membaca sebuah
bacaan di media elektronik.
Dampak negatif lain dengan adanya
berbagai alat multimedia, masyarakat terutama pelajar terlalu sibuk mengakses
media internet dan alat-alat media komunikasi dan elektronik adalah asyik
sendiri sehingga melupakan belajar. Hal diatas dapat melalaikan masyarakat
tentang pentingnya meluangkan waktu untuk membaca buku atau koran karena mereka
sibuk dengan media elektronik masing-masing.
Pada
anak-anak, pengaruh negatifnya adalah:
Hilangnya Privasi
Tidak seperti orang dewasa, anak-anak akan
cenderung mencantumkan identitas nyata dalam jejaring sosial yang mengakibatkan
mereka rentan terhadap hilangnya privasi mereka serta kemungkinan abuse terhadap foto atau video yang kurang appropriate yang mereka posting di dalam jejaring sosialnya.
Cyber-Bullying
Anak-anak belum cukup matang untuk memahami
dampak dari informasi yang dimunculkan dalam jejaring sosial sehingga banyak
terjadi kasus perkelahian yang dimulai dari komentar atau status namun dianggap
sebagai ejekan atau bullying melalui jejaring sosial.
Kecemasan
yaitu bila internet digunakan untuk
mengalihkan perhatian dari kecemasan. Maka yang terjadi adalah justru individu
semakin tidak mampu mengatasi kecemasannya dan sebaliknya justru akan semakin
kecanduan.
Pada Perkembangan Intelegensi
Anak jaman
sekarang diduga menggunakan otak mereka secara berbeda dengan anak-anak pada
generasi sebelumnya. Berarti cara pengajaran/evaluasi yang dilakukan saat ini pun belum tentu
efektif untuk menggambarkan kecerdasan mereka.
Bila penggunaan multimedia digunakan tanpa
kontrol yang baik, maka akan menyebabkan tingginya resiko untuk menjadi
ketergantungan. Beberapa kondisi emosi yang memungkinkan untuk
berkembang.
0 komentar:
Posting Komentar